You need to enable javaScript to run this app.

PERAN GURU ABAD 21 DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI BULLIYING DALAM SEKOLAH

  • Selasa, 10 Januari 2023
  • Karya Ilmiah
  • Didik Purnomo
  • 0 komentar
PERAN GURU ABAD 21 DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI BULLIYING DALAM SEKOLAH

Pendidikan merupakan suatu perjalanan proses belajar yang menghasilkan pola perubahan pada diri siswa. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan kognitif siswa serta perubahan terhadap sikap serta perilaku siswa dalam kehidupan sehari-harinya. Pendidikan merupakan bentuk upaya untuk membentuk, mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan dari tingkatan dasar, tingkat menengah dan perguruan tinggi.

Proses pendidikan bukan hanya membentuk sebuah potensi kecerdasan atau memberikan keterampilan tertentu saja, akan tetapi juga membentuk dan mengembangkan sikap agar anak berprilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan agama yang dianutnya. Namun demikian dalam proses pendidikan di sekolah proses pembelajaran sikap kadang-kadang terabaikan, yang pada akhirnya karakter siswa menjadi masalah di lingkungan sekolah, masyarakat hingga di keluarga.

Ketika porsi pembelajaran di lembaga ranah kognitif lebih besar dibanding dengan ranah afektif dan ketrampilan atau terapan kognitif tidak dilanjutkan pada proses afektif dan ketrampilanya, maka besar kemungkinan akan terjadi masalah pada karakter siswa. Sikap siswa terhadap lingkunganya, sikap siswa terhadap kawan dan sikap siswa terhadap gurunya.

Bentuk tindakan kekerasan terhadap kawanya, baik dalam bentuk fisik, verbal maupun cyber menjadi peluang besar terjadi di lingkungan sekolah. Perundungan yang akan lahir disekitar. bibit-bibit tindak kekerasan ini harus segera dihentikan sebelum memasuki bapak yang lebih serius lagi.

Bullying atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan perundungan ini dapat menjadi ancaman serius bagi siswa pada berbagai usia. Aktivitas perundungan dapat memberikan dampak buruk dan dapat mengubah karakter baik pada pelaku maupun korban perundungan

Bullying dapat terjadi pada siapa saja. Bahkan kadang kala baik pelaku maupun korban perundungan tidak menyadari bahwa perlakuan yang diberikan atau diterima di lingkungan manapun termasuk sekolah merupakan bentuk bullying. Oleh karena itu sangat penting sekali pembelajaran yang memiliki arah pembinanan karakter siswanya untuk mennumbuhkan sikap sadar menghargai dan menghormati. Pun juga bagi Guru Pintar untuk dapat mengenali macam macam bullying supaya dapat memberikan edukasi pada siswa dan pembiasaan positif disekitar lingkungan sekolah.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Permendikbud No. 69 Tahun 2013, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam kategori mata pelajaran wajib. Adapun di dalam Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA/MAK (2014: 1), dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.

Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut, seorang guru pada abad 21 harus bisa menciptakan pembelajaran yang bermakna, sehingga siswa mampu menguasai materi yang dipelajari dengan baik, serta dapat mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari dalam pembentukan karakter. Seorang guru juga harus mampu menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri siswa.

Diantara materi Pendidikan Agama Islam yaitu Toleransi, Kerukunan dan Tindakan anti Kekerasan, yang menjadi motor penggerak utama dalam mengangani bibit-bibit bahkan kasus yang berpotensi menjadi perundungan disekitar sekolah. Pengetahuan toleransi ini akan sangat berguna sekali untuk melahirkan sikap sadar pada siswa untuk saling menghormati, mengahargai terhadap perbedaan yang terjadi, bahkan mampu menghintikan bentuk tindakan kekerasan yang telah terjadi disekitar sekolah.

Namun dalam proses pembelajarannya ada beberapa hal yang menjadi kendala yang sering terjadi, bahwa pengetahuan agama islam yang diterima oleh peserta didik, terkadang berbentuk kognitif saja, pembelajaran doktrinasasi dan hafalan serta ceramah menjadi rutinitas kegiatan pembelajaran guru PAI, sehingga bias ilmu yang seharusnya tersampaikan hasilnya dalam bentuk karakter siswa yang semakin baik, ternyara kurang merasuk dalam ranah sadar diri.

Untuk itu penting sekali Pendidikan karakter dengan pembiasaan sehari-hari dengan peran guru saat ini pada abad 21 menjadi peran utama untuk mengatasi indicator dan gejala bulliying dalam lingkungan sekolah.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

-->